Bengkalis - Pemerintah Desa (PEMDES) Muntai terus mematangkan persiapan jelang pelaksanaan Pawai Taaruf Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) ke-50 Kabupaten Bengkalis. Pada Rabu (3/12/2025)
pemerintah desa menggelar rapat koordinasi yang dihadiri perangkat desa, tokoh masyarakat, para kepala dusun, staf desa, serta pengurus LPTQ guna menyelaraskan berbagai rencana dan teknis keberangkatan menuju Kecamatan Bandar Laksamana, yang ditunjuk sebagai tuan rumah MTQ tahun ini.
Rapat dimulai dengan pemaparan Kepala Desa Muntai, Muhammad Nurin, mengenai pentingnya keikutsertaan Desa Muntai dalam ajang tahunan tersebut. Ia menegaskan bahwa Pawai Taaruf bukan hanya sekadar seremoni pembuka MTQ, tetapi juga momentum bagi desa untuk menampilkan kekompakan, kreativitas, dan identitas budaya masyarakat Muntai di hadapan publik Kabupaten Bengkalis.
Dalam rapat itu, diputuskan bahwa rombongan Desa Muntai akan memberangkatkan sebanyak 40 peserta. Mereka berasal dari berbagai unsur, mulai dari perangkat desa, tokoh masyarakat, staf desa, hingga pengurus LPTQ Desa Muntai. Jumlah tersebut dinilai ideal untuk menunjukkan keterwakilan dan semangat kebersamaan desa dalam pawai yang akan dilangsungkan pada 13 Desember mendatang.
Kepala Desa Muhammad Nurin menekankan bahwa kesiapan teknis menjadi aspek yang tidak boleh diabaikan. Ia meminta seluruh peserta menjaga kedisiplinan, baik dalam mengikuti jadwal latihan maupun dalam mematuhi arahan yang akan diberikan saat keberangkatan nanti. Untuk memastikan koordinasi berjalan efektif, ia secara khusus menugaskan Sekretaris Desa (Sekdes) sebagai koordinator utama rombongan.
"Tugas koordinator sangat penting, terutama karena perjalanan menuju Kecamatan Bandar Laksamana membutuhkan perhatian ekstra. Kita harus menyeberang Selat Bengkalis menggunakan kapal Roro, sehingga faktor waktu, tenaga, dan biaya harus direncanakan dengan matang,” ujar Kades Nurin dalam arahannya.
Suasana rapat berlangsung dinamis, ditandai dengan diskusi mengenai pembagian peran setiap peserta. Panitia tingkat desa juga menyiapkan atribut pawai, seperti spanduk, kostum, serta perlengkapan lainnya yang akan menjadi ciri khas rombongan Desa Muntai. Tidak hanya itu, teknis keberangkatan juga dibahas secara rinci, termasuk perkiraan waktu perjalanan, penjadwalan penyeberangan, serta pengaturan logistik bagi peserta.
Para kepala dusun yang hadir turut menyampaikan masukan terkait kesiapan warga dan potensi kendala di lapangan. Pemerintah desa menampung seluruh masukan tersebut sebagai bahan penyempurnaan agar partisipasi Desa Muntai pada Pawai Taaruf tahun ini dapat berjalan lebih baik dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
Kabiro Bengkalis M.Riduwan
