Bengkalis, Kabarmonitor.com– Pemerintah Desa (PEMDES) Simpang Ayam kecamatan Bengkalis bersama Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) UIN Sultan Syarif Kasim Riau sukses menyelenggarakan Festival Budaya Desa Simpang Ayam pada 19–20 Agustus 2025.
Kegiatan yang bertema “Membangkitkan Kembali Kearifan Lokal Menuju Indonesia Emas 2045” ini menjadi salah satu program kolaboratif terbesar yang melibatkan pemerintah desa, lembaga adat, tokoh masyarakat, dan ratusan warga.
Berbagai perlombaan turut memeriahkan kegiatan, seperti lomba kompang antar dusun, lomba berpantun bagi remaja, serta berbalas pantun untuk kategori dewasa. Seluruh rangkaian acara berhasil menarik sekitar 300 peserta, menciptakan suasana yang meriah dan penuh semangat kebudayaan.
Sekretaris Desa Simpang Ayam, Aldian Hadi, S.Ei, menyampaikan apresiasi mendalam atas terselenggaranya kegiatan ini.
“Acara seperti ini merupakan yang pertama kali dilaksanakan di Desa Simpang Ayam. Inisiatif semacam ini sangat kreatif dan bermakna, karena memberikan ruang bagi generasi muda untuk memahami dan menghargai adat istiadat masyarakat agar tidak terlupakan oleh perkembangan zaman,” ujarnya.
Perwakilan Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR), Datuk Muhammad Alfindra, M.I.Kom, juga turut memberikan apresiasi. Ia menekankan bahwa pelestarian budaya adalah tanggung jawab bersama.
“Melestarikan budaya bukan hanya tugas LAMR semata, tetapi juga tanggung jawab seluruh masyarakat sebagai pelaku budaya itu sendiri. Kegiatan seperti ini patut menjadi contoh bagi desa-desa lain,” ungkapnya.
Sekdes Aldian Hadi di Juga menyampaikan, Rasa bangga dan terima kasih kepada mahasiswa KKN UIN Suska Riau yang telah menghadirkan program yang bermanfaat bagi masyarakat.
Pemerintah desa berharap festival ini dapat menjadi agenda rutin dan menjadi langkah nyata dalam menumbuhkan kecintaan terhadap budaya lokal, memperkuat solidaritas masyarakat, serta mendukung terwujudnya generasi berkarakter menuju Indonesia Emas 2045,"harapnya
Festival budaya ini dihadiri oleh delegasi dari LAM Bengkalis, aparatur Desa Simpang Ayam, anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD), tokoh masyarakat, serta masyarakat dari berbagai dusun. Kehadiran seluruh elemen tersebut memperlihatkan kekompakan dan antusiasme dalam mendukung pelestarian budaya lokal.
Kabiro Bengkalis Riduwan
